Latest News

MENGKAJI PANTAT BANGSAKU (2)

Sabtu, 25 Oktober 2008 , Posted by Qbenk Manusia Pribumi at 19.44

MELAWAN LUPA DINEGERI PARA TERSANGKA


Kasihan bangsa yang menjadikan orang dungu sebagai pahlawan
Kasihan bangsa yang negarawannya serigala
Filosofnya gentong nasi
dan senimannya tukang tambal dan tukang tiru
kasihan bangsa yang menyambut penguasa barunya
dengan terompet kehormatan
namun melepaskannya dengan cacian
hanya untuk menyambut penguasa baru lain
dengan terompet lagi

-KHALIL GIBRAN-






Aceh tak ketinggalan, Negeri Rencong yang dikenal dengan sebutan "SERAMBI MEKKAH" ini, sejak diberlakukannya DOM (daerah operasi militer) dengan operasi jaring merah pada tahun 1989 disana telah telah terjadi pelanggaran HAM, pada mulanya proyek ini diorientasikan untuk mengamankan situasi dari tindakan gerakan yang disebut pemerintah sebagai GAM (gerakan Aceh merdeka) yang selanjutnya disebut gerakan pengacau keamanan (GPK). Tetapi realitas yang terjadi jauh lebih mengerikan apa yang pernah dikenal dalam sejarah asia tenggara sebagai THE KILLING FIELD (ladang pembantaian) di kamboja.

Sebagian orang menuduh GAM adalah rekayasa orde baru untuk menghabisi ummat Islam namun lepas dari tuduhan itu dengan sangat nyata, ditanah rencong ini militer dengan kendali orde baru telah melakukan pembantaian manusia secara biadab, tanpa ada alasan yang jelas dan bisa dibuktikan kesalahannya. Modus operandi kekerasan militer dalam proyek DOM ini sangat beragam. dari 680 kasus orang hilang dan tindak kekerasan dan poembantaian yang berhasil dihimpun oleh forum peduli hak asasi manusia (FP-HAM), setelah diklarifikasi terdapat sedikitnya 30 kasus yang berkualifikasi super sadistis. Misalnya menggorok leher korban, tubuh korban ditarik beramai-ramai dijalan lalu ditembak, kaki korban diganduli batu lalu dibenamkan dalam sungai, tangan dibedah lalu ditetesi air cuka, kepala dikuliti didepan anak istri, diperkosa, digantung,dipotong tangannya dan yang lain. (lebih lengkap di PANTAT BANGSAKU/Islah gusmian hal 95-101)

Pada tanggal 7 agustus 1998 Menhamkan/Pangab (waktu itu) Jenderal Wiranto meminta maaf pada rakyat aceh dan menyatakan akan segera menarik pasukan keluar dari aceh untuk mengakhiri operasi militer dan pada tanggal 17 agustus 1998 dari 90 orang napol/tapol aceh, 9 orang mendapat amnesti dari presiden Habibie.

Dibulan Mei 1998, menjelang kejatuhannya, Suharto masih pongah dalam menghadapi arus reformasi yang digerakkan oleh mahasiswa, berbagai tragedi berdarah terjadi dibeberapa tempat, di Jogyakarta demontrasi mahasiswa meminta korban : Moses Gatotkaca mati kena peluru aparat. Dijakarta terjadi "Peristiwa 12 mei" yang kemudian dikenal dengan "Tragedi Trisakti". Dalam peristiwa ini gugur pahlawan reformasi, mereka adalah mahasiswa Usakti : Elang Mulya Lesmana, Hafidin royan, Hari haryanto dan Henriawan.

Tragedi ini berlanjut dengan terjadinya kerusuhan massa 13-14 mei. dalam kerusuhan itu kerugian menurut taksiran pemerintah mencapai Rp. 2,5 trilyun, merusak 13 pasar, 2475 ruko, 40 mal/plaza, 45 bengkel, 2 kantor kecamatan, 11 polsek, 383 kantor swasta, 65 bank, 24 restoran, 12 hotel, 9 pom bensin, 8 bus kota dan metro mini, 1119 motor 486 rambu lalu lintas, 11 taman, 18 pagar, 1025 rumah penduduk dan gereja. Adapun korban meninggal 288 dan 101 korban luka-luka.

Dalam tragedi itu banyak perempuan-perempuan dari etnis cina yang diperkosa. semua peristiwa itu telah melahirkan trauma dan tekanan psikologis yang amat dalam bagi para korban. Seno Gumira Ajidarma merekan peristiwa ini dalam sebuah komik berjudul jakarta 2039, 40 tahun 9 bulan setelah 13-14 mei 1998 dan beberapa cerita pendek dalam buku IBLIS TAK PERNAH MATI


-LAGU GARUDA PANCASILA-

Garuda pancasila..aku lelah mendukungmu
sejak proklamasi selalu berkorban untukmu
pancasila dasarnya apa
rakyat adil makmurnya kapan
pribadi bangsaku
tidak maju..maju...tidak maju...maju
tidak maju...maju

-LAGU NASIONAL GARUDA PANCASILA-
Diplesetkan oleh hari rusli dalam acara HUT RI tahun 2001, meskipun
akhirnya dia harus berurusan dengan polisi


MASIH ADA LAGI...TUNGGU SELANJUTNYA

Dikutip dari PANTAT BANGSAKU/Islah gusmian


Adsense Indonesia

Currently have 0 komentar: