Latest News

PENANGANAN YANG LAMBAN

Rabu, 17 Juni 2009 , Posted by Qbenk Manusia Pribumi at 22.35


Penanganan narkoba mungkin terkesan lamban bagi sebagian orang, hal ini wajar mengingat system yang kita pakai adalah system yang dibuat oleh orang-orang lama dalam percaturan politik diindonesia. Kalau orangnya bagus maka sistemnya akan bagus, begitu juga dengan orang yang mengikutinya dan hasilnyapun akan bagus, demikian pula sebaliknya, jika yang membuat system orangnya jelek maka sistemnya akan jelek pula dan orang yang mengikuti system tersebut akan jelek seluruhnya.


Sebagai contoh, pada masa orde baru, Alm Suharto membuat suatu system yang harus diikuti oleh semua orang, kemudian system tersebut dibahas kemudian disahkan dan diikuti oleh pengikutnya, hasilnya, secara umum dimata rakyat pemerintahan Suharto sangat baik namun secara politik menyimpan dendam kesumat dari lawan-lawannya.
Sistem suharto terus berlanjut sehingga para pengikutnya menggunakan kekuasaan untuk meraih kekayaan dengan cara apapun termasuk korupsi.
Pada tahun 1998 Suharto lengser atas desakan kaum yang katanya reformis, kemudian system berganti menjadi lebih terbuka dan katanya lebih demokrasi, kemudian mereka menyusun system yang menurut mereka lebih baik dari zaman suharto yang meski beliau telah wafat tetap saja ada sebagian orang yang masih mencaci maki. Sayangnya mereka tidak sadar atau pura-pura tidak tahu bahwa system yang mereka susun masih terdapat orang-orang lama yang dulunya berlindung dibalik suharto, hasilnya secara politik dan hukum masih amburadul bahkan secara ekonomi lebih kacau lagi, rakyat harus antri minyak tanah hingga ratusan meter, wajar jika rakyat bilang zaman suharto lebih baik dari zaman ini karena yang mereka pikirkan adalah perut sedangkan pejabatnya malah korup.
Dulu kata rakyat, jaman suharto gak ada yang namanya raskin karena beras murah sekarang sejak adanya raskin yang miskin malah kebagian karungnya yang kaya kebagian berasnya. Wajar jika rakyat merasa dikhianati oleh system, belum lagi masalah hukum, yang korupsi bak artis disorot layaknya pahlawan bangsa yang berhasil menguras tenaga rakyat. Belum lagi yang artis beneran yang terkena kasus narkoba, petantang petenteng ngumbar senyum didepan aparat dan sejumlah wartawan seolah-olah mereka orang yang terzalimi dan minta perhatian public dengan menangis tersedu-sedu, yah namanya juga Republik Sinetron !!
itulah sebagian kecil contoh kenapa kita selalu saja lamban dalam mengatasi setiap permasalahan termasuk penanganan Narkoba ini, lantas siapa yang mau disalahkan ? tidak perlu saling menyalahkan tidak perlu saling menjatuhkan dan menghujat, yang perlu kita ubah adalah bagaiamana Negara ini menjadi republik beneran dan bukan republik sinetron yang semuanya Cuma khayalan dan acting belaka.